Archive for Desember 2011

rencana pelaksanaan pembelajaran X/ganjil


.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester          : X / Ganjil
Pertemuan ke              : 1, 2, 3
Alokasi Waktu            : 6 x 45 menit ( 6 jam pelajaran )
Standar Kompetensi   : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar       : 1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi dan jeda          yang lazim/baku dan yang tidak.
I. INDIKATOR          :1. Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, mencatat) terhadap lafal, tekanan, intonasi dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak.
2. Memberikan komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan,
intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi dan
jeda yang lazim/ baku dan yang tidak.

III. MATERI AJAR
Bahasa termanifestasi dalam bentuk kalimat. Kalimat terdiri dari unsur segmental dan unsur suprasegmental. Unsur segmental berupa rentetan bunyi yang dilambangkan dengan huruf yang diucapkan dengan lafal. Unsur suprasegmental berupa intonasi. Unsur terpenting dalam intonasi adalah : tekanan, nada, durasi, dan jeda/perhentian.
1. Tekanan
 
Tekanan/ stress keras-lembutnya bagian ujaran tertentu.

Dalam bahasa-bahasa tertentu, tekanan berfungsi untuk membedakan arti. Misalnya, bahasa Arab, /la/ artinya ‘sungguh’ , sedangkan /la/ artinya ‘tidak’ . Dalam bahasa Batak Toba, /bontar/ artinya’putih’, sedangkan /bontar/ artinya ‘darah’. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, tekanan diberikan pada kata atau bagian tertentu dari kalimat yang dipentingkan atau dipertentangkan dengan kalimat lain.
Contoh :
-Buku itu dibeli oleh paman
-Buku itudibeli oleh paman

2 . Nada
Nada/pitch naik turun / tinggi rendahnya arus ujaran dalam pelafalan
kalimat. Nada tinggi dipakai oleh yang sedang marah, sedangkan nada
rendah dipakai oleh orang yang sedanga sedih. Nada memiliki peranan
penting dalam pembentukan isi/jenis kalimat. Kalimat berita
menggunakan nada akhir menurun, dilambangkan dengan tanda titik
(.), Kalimat perintah menggunakan nada mendatar, dilambangkan
dengan tanda seru (!). Kalimat Tanya menggunakan nada akhir naik,
dilambangkan dengan tanda Tanya (?).
 3. Durasi
Durasi panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk
mengucapkan segmen bahasa.
Contoh :
-Lukisan itu indah sekali.
-
Lukisan itu in__dah sekali.
-
Lukisan itu indah__ sekali.
4.  Jeda /Perhentian
Jeda merupakan kesenyapan antarbagian ujaran yang mengisyaratkan batas-batas satuan ujaran. Kesenyapan-kesenyapan itu dapat membatasi kata, frase, klausa atau kalimat. Dalam bahasa tulis kesenyapan ditandai dengan : garis miring (/), tanda koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda hubung (-), ataupun tanda pisah (--).
Secara fungsional unsur-unsur segmental kalimat mengemban suatu fungsi, apakah sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O), ataupun keterangan (K). Sebuah kalimat lengkap harus ada S dan P dengan intonasi selesai. Sedangakan kalimat tak lengkap intonasinya terasa tidak selesai.
Kalimat Lengkap
Bukan Kalimat lengkap
-Adegan itu menakjubkan.
-Menakjubkan adegan itu
-Adegan yang menakjubkan itu
-Itu adegan
Bahasa baku merupakan salah satu variasi bahasa yang pada umumnya mengacu pada bahasa orang terdidik/terpelajar dalam situasi resmi/formal baik lisan maupun tulis dengan tidak menampakkan cirri kedaerahan atau asing.
Bahasa baku sering digunakan dalam:
1) Komunikasi resmi, misalnya surat resmi atau dinas, pengumuman
resmi,perundang-undangan.
2) Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, buku keilmuan,
tesis, desertasi.
3) Pembicaraan di lembaga, di sekolah, kuliah, rapat, konferansi,
konggres, pidato kenegaraan.
4) Pembicaraan dengan orang yang dihormati, dengan atasan, pejabat,
guru/dosen, dengan orang yang baru dikenal.




Ciri-ciri Bahasa Baku :
1). Menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai dengan sistem bunyi
bahasa Indonesia.
2) Menggunakan penempatan jeda yang sesuai dengan satuan makna/sintaksisnya.
3) Dalam bahasa tulis, harus sesuai dengan EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah
4) Menggunakan kata-kata baku yang sesuai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.        Menghindari pemakaian bahasa gaul, daerah maupun asing.
5) Menghindari pemakaian bentuk-bentuk ketatabahasaan yang
menyimpang dari kaidah baik morfologi maupun sintaksis.

IV. METODE PEMBELAJARAN
Metode Audiolingual siswa menyimak rekaman kalimat ujaran.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal : Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan menyimak kalimat ujaran dengan memperhatikan lafal, tekanan, intonasi dan jedanya .

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa menyimak monolog/dialog yang bertemakan sosial.
2. Siswa memberikan reaksi kinetik (menunjukkan sikap
memperhatikan, mencatat) terhadap lafal, tekanan, intonasi,
dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak berdasarkan
informasi lisan.
3. Siswa mengomentari lafal,tekanan, intonasi, dan jeda yang
lazim/baku dan yang tidak.

C. Kegiatan Akhir :
menyimpulkan hasil pembelajaran dan melaksanakan evaluasi .

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :
Tape, rekaman / kaset, Modul

VII PENILAIAN
a.       Jenis tagihan                : tugas kelompok
b.      Bentuk intrument        : uraian bebas
c.       Soal/insrumen

rencana pelaksanaan pembelajaran XII/I


.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN       : BHS. INDONESIA
KELAS/SEMESTER        : XII/I
PERTEMUAN/UNIT      : 1-3/PIDATO
ALOKASI WAKTU         : 1XPERTEMUAN (2X40 MENIT)

Standar kompetensi
Mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pikiran, dan perasaan dalam berbagai wacana lisan nonsastra melalui menaggapi informasi tertentu ( tanggapan dalam seminar,  pidato, dan menyampaikan inti sari bacaan).
 
Kompetensi dasar
berpidato tanpa teks

Indicator :
-          Siswa harus lancar membawakan pidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada dan sikap yang tepat.
-          Mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman.  
-          Memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan teman.

Materi Ajar :
Buku Kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia. Penerbit Literatur Media Sukses.
 
Metode Pembelajaran :
-          Diskusi
-          Tanya jawab
-          Latihan
Kegiatan Pembelajaran.
a.      Kegiatan awal :
-          Guru memberi salam kemudian siswa menjawab.
-          Guru menjelaskan tentang pidato.
b.      Kegiatan inti :
-          Siswa diminta berpidato tanpa teks.
-          Siswa diminta menjawab pertanyaan-petanyaan yang disediakan.
c.       Kegiatan akhir :
-          Siswa diminta berkerja sama dengan teman-temannya untuk memberikan masukan berdasarkan pidato yang dibacakan.

Sumber/Bahan/Alat :
-          Buku Kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia SMA kelas XII :  Penerbit Literatur Media Sukses.

Penilaian :
-          Tes lisan/tertulis.
-          Pengamatan guru.



Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                        Guru kelas
                                                                                                Syamsul Bachri

……………………………                                                                  …………………………….
NIP : …………………….                                                                 NPM :08601020016

rencana pelaksanaan pembelajaran


.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Nama sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/semester

Standar Kompetensi


Kompetensi Dasar


Indikator







Alokasi waktu
:
:
:

:


:


:







:

Bahasa Indonesia


Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat semenjana.

1.3 Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat.

1.     Membaca cepat permulaan (120-150 kata) per menit
2.     Membaca cepat lanjutan dengan menerapkan teknik scanning dan  skimming sehingga mencapai 230-250 kata per menit
3.     Membuat catatan pokok-pokok isi bacaan sesuai dengan cara/teknik membuat catatan
4.     Menjelaskan bagian bacaan tertentu secara rinci

6 x 45 menit ( 3 pertemuan )



I.   Tujuan Pembelajaran
1.    Siswa dapat membaca cepat dalam permulaan dari 120 sampai 150 kata permenit
2.    Siswa dapat  membaca cepat dengan menerapkan teknik scaning dan skiming.
3.    Siswa dapat membuat catatan pokok-pokok isi bacaan sesuai dengan cara/teknik membuat catatan.
4.    Siswa dapat menjelaskan bagian bacaan tertentu secara rinci.

II.  Materi Pembelajaran
1.  Cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman
Membaca cepat pemahaman adalah membaca dengan waktu yang lebih cepat dari membaca normal, namun tetap dapat memahami isi bacaan sekurang-kurangnya 60 persen. Ukuran membaca cepat pemula yaitu membaca dengan kecepatan 120 – 150 kpm ( kata per menit ). Rumus mengukur kecepatan membaca dengan ukuran satuan kata per menit (kpm) ialah:
Jumlah kata yang dibaca
––––––––––––––––––––– X 60 = jumlah kpm (kata per menit)
Jumlah detik untuk membaca
2.  Konsep tentang sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap berbahasa yang positif
Sebagai mahluk sosial, manusia memerlukan manusia yang lain.Artinya, manusia tidak dapat hidup dan memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan manusia lain. Karena memerlukan orang lain, manusia berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Berawal dari komunikasi lisan melalui alat ucap dan bunyi-bunyian sederhana, hingga terwujud simbol-simbol tulisan, manusia menyatakan pikiran, ide, gagasan, ataupun keinginannya. Sesuai dengan perkembangan peradaban dan teknologi, kini manusia dapat berkomunikasi dengan berbagai cara dan sarana. Sekarang ini, orang dengan cepat dapat Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 49 berbahasa lisan tanpa berhadapan melalui telepon atau saling berbahasa tulisan melalui fasilitas chating di internet. Sejalan dengan itu, bahasa pun berkembang makin kompleks.
Untuk menghindari itu, diperlukan sikap berbahasa yang positif. Perwujudan sikap positif berbahasa ialah dengan berbahasa secara santun, mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan dengan tujuan dan efek komunikasi. Memilih kata, ungkapan, dan kalimat dengan cermat, serta menghargai mitra bicara. Hindari pemakaian kata/ungkapan dan kalimat yang berpotensi menimbulkan konflik. Dengan saling memiliki sikap berbahasa yang positif, komunikasi akan efektif, lancar, mencapai tujuan, dan aman.

3.  Cara/teknik membuat catatan
Agar catatan terarah, hal-hal yang perlu dicatat adalah, sebagai berikut
a.    kata-kata kunci berupa kata/frasa/klausa yang dapat mengantarkan pada pikiran pokok
b.    ide pokok atau gagasan utama setiap paragraf
c.    data dan fakta yang mendukung gagasan seperti hasil penelitian, angka-angka, dan lain-lain
d.    informasi yang dianggap menarik termasuk pemikiran baru, opini, tanggapan, atau penyelesaian suatu masalah
e.    pendapat atau penilain penulis mengenai hal-hal tertentu.
f.     Jika yang dibaca berbentuk buku, jangan lupa catat halaman tempat informasi yang dicatat berada untuk memudahkan mencari kembali.

4.  Cara/teknik menyusun bagian bacaan (eksposisi)
Karangan eksposisi adalah karangan yang berisi pemaparan terhadap suatu konsep, gagasan, ide, dengan tujuan menguraikan, mengupas, menerangkan sesuatu yang akan menambah pengetahuan atau wawasan pembaca. Dalam karangan ini, sesuatu diuraikan secara terperinci 200 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X terkadang dengan penambahan bentuk-bentuk visual seperti grafik, bagan, atau denah. Langkah-langkah dalam menyusun karangan eksposisi adalah:
a.    menentukan topik paparan
b.    menentukan tujuan paparan
c.    membuat kerangka karangan
d.    mengembangkan kerangka karangan
5.  Informasi tentang hubungan seni berbahasa, sastra dan apresiasi
6.  Cara/teknik menafsirkan kata, bentuk kata, dan ungkapan idiomatik dengan tepat, dan pemanfaatan kamus
Untuk menafsirkan kata, bentuk kata, dan ungkapan idiomatik dalam sebuah wacana dapat menggunakan kamus. Di dalam kamus, khususnya kamus bahasa Indonesia selain dijelaskan pengertian kata, diuraikan juga bentukkan kata, kelas kata, serta ungkapan idiomatik kata bersangkutan jika ada.

III.   Metode Pembelajaran
1.    Ceramah
2.    Diskusi
3.    Tanya jawab
4.    Inkuiri (menjelaskan)
5.    Pemberian tugas

IV.   Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

   Pertemuan pertama

1.  pertemuan awal (10)
a.    Berdoa
b.    Absen
c.    Mempersiapkan bahan teks bacaan
2.  pertemuan inti (75)
a.    Guru memberikan penjelasan tentang manfaat teknik  membaca cepat permulaan
b.    Siswa membuat catatan pokok-pokok isi bacaan sesuai dengan cara/teknik   membaca skimming dan scanning.
3.  pertemuan akhir (15)
a.    Siswa dan guru melakukan refleksi

Pertemuan kedua
 1.  pertemuan awal (10)
a.    Berdoa
b.    Absensi Siswa
c.    Apersepsi
 2.  pertemuan inti (75)
a.  Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai teknik membaca cepat   120-150 kpm.
b.  Siswa mempraktikan teknik membaca cepat
c.  Guru menentukan tiga pembaca terbaik
 3.  pertemuan akhir (15)
a.    Guru menyampaikan cara membaca yang baik.
b.    Guru melakukan refleksi terhadap materi yang di ajarkan.

Pertemuan ketiga
1.   pertemuan awal (10)
a.    Berdoa
b.    Absensi Siswa
c.    Memotivasi
d.    Membagi kelompok
e.    Mempersiapkan wacana
2.   pertemuan inti (75)
a.    Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang makan kata yang memilki denotasi,konotasi dan makna kata yang terdapat pada kalimat.
b.    Siswa menyimak bahan wacana yang di bagi oleh guru
c.    Siswa mencatat makna kata yang di tentukan pada setiap kelompok yang terdapat pada wacana dan mempersentasikannya.
3.   pertemuan akhir (15)
a.    Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap materi yang  telah diajarkan.
b.    Siswa membuat tugas

V.     Sumber Belajar
1.    Koran
2.    Yustinah, Ishak Ahmad, (2008), Modul Bahasa Indonesia Tataran Semenjana.
3.    Irman, Mokhamad. Prastowo, T. W. Nurdin. (2008). Bahasa Indonesia 1.

VI.    Penilaian
1.    Teknik                 : jenis tes (lisan, tulisan, perbuatan)
2.    Bentuk instrumen : bentuk tes (objektif, uraian)
3.    Soal/instrumen     :

1. Identifikasikanlah cara membaca yang paling mengesankan

Kegiatan
Skor
Siswa membaca cepat untuk memahami informasi

Siswa membuat catatan pokok-pokok isi bacaan

Siswa  tidak dapat menuliskan apa-apa
2


1


0

2.  Tentukan satu cara membaca yang paling mengesankan dari pokok bacaan yang telah kamu bacaan

 Kegiatan
Skor
Siswa menentukan satu pokok bacaan yang paling mengesankan

Siswa  tidak dapat menuliskan apa-apa
1


0








3.  Sususnlah pokok-pokok bacaan yang paling mengesankan dengan runtut

Kegiatan
Skor
Siswa menyusun pokok-pokok bacaan yang paling mengesankan yang runtut

Siswa menyusun pokok-pokok yang mengesankan tetapi tidak runtut

Siswa  tidak dapat menuliskan apa-apa
2


1


0

4.  Membaca cepat yang dapat mengesankan berdasarkan pokok-pokok bacaan yang telah kamu susun dengan pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif
Rebrik penilaian membaca cepat (perlu disepakati dulu oleh guru dan siswa)
Berilah tanda cekR pada kolom nilai 1, 2, 3, 4 dengan ketentuan:
          1        =  kurang
          2        =  sedang
          3        =  baik
          4        =  sangat baik

Nama siswa   :
Tanggal         :
Judul bacaan  :
No.
Aspek
Deskriptor
1
2
3
4
1.


2.



3.
Kesesuaian isi


Jeda dan intonasi



Gerak/mimik
Isi bacaan sesuai dengan pokok-pokok bacaan yang disusun

Pengaturan jeda tinggi rendah nada, keras lemah nada, dan cepat lambat membaca

Keserasian anatara ekspresi wajah, gerak, sikap dan ucapan













Skor maksimum
Soal No.1 :    3
Soal No.2 :    1
Soal No.3 :    3
Soal No.4 :  20  +
Jumlah     :  27

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

          Perolehan skor
Nilai akhir = -----------------------   X        Skor             Ideal = ……..
        (100)
Skor maksimum
         (27)




                                                                                   Tarakan, ....................................2010
 Kepala Sekolah,                                                        Guru Mata Pelajaran,


.........................                                                           Syamsul Bachri
                                                                                 NPM 08.601020.016